Jakarta – Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor pangan melalui hilirisasi sebagai strategi utama dalam menjaga stabilitas nasional. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa ketahanan pangan merupakan inti dari ketahanan negara, sehingga kebijakan penguatan pertanian harus menjadi prioritas lintas sektor.
Ketahanan pangan adalah jantung dari ketahanan nasional. Gangguan pada sektor pangan dapat berdampak langsung pada kestabilan negara, tegas Amran.
Dalam paparannya, Mentan menjelaskan bahwa persoalan pangan tidak bisa hanya dilihat sebagai isu ekonomi semata. Ia menekankan bahwa kesalahan membaca situasi pangan dapat berakibat lebih besar dari korupsi.
Bung Karno pernah menyampaikan bahwa keberlangsungan sebuah bangsa bergantung pada ketersediaan pangan. Kesalahan dalam membaca isu pangan bisa menimbulkan dampak yang lebih berbahaya daripada korupsi, ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen nyata, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menerbitkan tujuh Peraturan Presiden (Perpres) strategis yang mengatur tentang pupuk subsidi, harga gabah, hingga sistem irigasi. Menurut Amran, kebijakan ini telah menyederhanakan distribusi pupuk dan meningkatkan efisiensi birokrasi.
Proses birokrasi yang sebelumnya mempersulit petani kini telah disederhanakan, sehingga pupuk dapat langsung diterima oleh petani, jelasnya.
Hasilnya, produksi beras nasional mencapai rekor tertinggi dalam sejarah.
Capaian ini bukan terjadi secara tiba-tiba, melainkan hasil dari komitmen dan upaya nyata pemerintah dalam mendukung petani, tambah Amran.
Apresiasi pun datang dari Gubernur Lemhannas RI, Ace Hasan Syadzily, yang menyebut sektor pertanian saat ini telah menjadi pilar optimisme baru.
Perkembangan sektor pertanian saat ini sangat membesarkan hati dan menjadi indikasi kuat bahwa Indonesia berpotensi besar untuk tampil sebagai kekuatan pangan dunia, ungkapnya.
Ace juga menyampaikan bahwa dengan dukungan teknologi dan kebijakan yang tepat, sektor pertanian mulai menunjukkan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Dulu sektor ini dipandang kurang berkontribusi terhadap PDB karena keterbatasan teknologi. Kini, pertanian mulai menunjukkan peran pentingnya sebagai salah satu keunggulan strategis bangsa, tandasnya.
Di sisi lain, sektor peternakan juga menjadi fokus hilirisasi pemerintah. Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Ditjen PKH Kementan, Makmun, menyampaikan bahwa peternakan berperan penting dalam ketahanan pangan, pembangunan ekonomi, serta pemberdayaan masyarakat pedesaan.
Sektor ini sangat berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045, ujar Makmun.
Makmun menambahkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo menjadi peluang strategis bagi industri peternakan. Dengan potensi besar baik di pasar domestik maupun internasional, ekspor komoditas peternakan pada 2024 tercatat mencapai 1,35 miliar dolar AS.
Alhamdulillah, produksi unggas kita itu nomor empat di dunia, jelasnya.
Melalui hilirisasi pangan dan penguatan sektor pertanian serta peternakan, pemerintah menargetkan stabilitas nasional yang kokoh sekaligus mempercepat visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.*