Inovasi dan Digitalisasi Jadi Kunci Ekonomi Indonesia Hadapi Badai Global

Oleh : Ricky Rinaldi

Di tengah gejolak ekonomi global yang tidak menentu, Indonesia menunjukkan ketahanan dan daya saingnya dengan mengandalkan dua kunci utama: inovasi dan digitalisasi. Pemerintah secara aktif mendorong transformasi digital di berbagai sektor untuk memperkuat perekonomian nasional, meningkatkan efisiensi, dan memperluas akses ke layanan serta peluang ekonomi.

Transformasi digital bukan hanya sekadar respons terhadap perkembangan teknologi, tetapi menjadi strategi nasional yang dirancang untuk menghadapi tantangan ekonomi dunia. Dengan memperkuat infrastruktur digital, memperluas konektivitas, dan mendukung pengembangan startup teknologi lokal, pemerintah membuktikan komitmennya dalam menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga telah meluncurkan sejumlah program digitalisasi, mulai dari layanan publik, sistem keuangan, pendidikan, hingga sektor pertanian. Digitalisasi layanan publik, misalnya, telah memudahkan masyarakat dalam mengakses bantuan sosial, layanan kesehatan, dan administrasi kependudukan. Sementara itu, digitalisasi sektor keuangan mendorong inklusi keuangan melalui platform fintech dan digital banking yang menjangkau masyarakat di daerah terpencil.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers Dewan Stabilitas Sistem Keuangan, menyatakan bahwa Indonesia tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5% pada tahun 2025, meskipun menghadapi ketegangan perdagangan global, khususnya dengan Amerika Serikat. Ia menekankan bahwa pemerintah terus berupaya mengurangi hambatan perdagangan dan mendorong permintaan domestik untuk menjaga stabilitas ekonomi. Pernyataan ini dilaporkan oleh media internasional dan menunjukkan bagaimana pemerintah Indonesia terus mendorong kebijakan berbasis data dan inovasi di tengah dinamika global.

Selain itu, Menteri BUMN Erick Thohir juga menegaskan potensi besar ekonomi digital Indonesia. Dalam pernyataannya yang diberitakan oleh media nasional, Erick menyebutkan bahwa ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp4.500 triliun pada awal 2030-an. Ia juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan perusahaan teknologi global seperti TikTok dan YouTube untuk memperkuat ekosistem digital nasional. Komitmen ini mencerminkan arah kebijakan strategis pemerintah dalam membangun fondasi ekonomi masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

Langkah-langkah nyata ini mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan. Dunia usaha menyambut baik kemudahan perizinan digital dan kebijakan fiskal yang mendukung inovasi. Kalangan akademisi dan praktisi teknologi pun terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam membangun sistem digital nasional yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Pemerintah juga mengoptimalkan peran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mendukung riset-riset teknologi yang aplikatif dan berdampak langsung terhadap sektor industri. Melalui kemitraan strategis antara pemerintah, swasta, dan komunitas inovator lokal, Indonesia tengah bergerak menuju ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy) yang menjadi penopang pertumbuhan jangka panjang.

Penting untuk dicatat bahwa digitalisasi tidak hanya menjadi alat efisiensi, tetapi juga instrumen pemberdayaan. UMKM di berbagai pelosok kini mulai memanfaatkan platform digital untuk menjual produk, mengakses pembiayaan, dan memperluas pasar. Pemerintah melalui program-program seperti Digitalisasi UMKM dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, berhasil mendorong jutaan pelaku usaha masuk ke ekosistem digital.

Tak hanya itu, di sektor pendidikan dan kesehatan, digitalisasi juga membawa perubahan besar. Pembelajaran daring, platform edukasi interaktif, serta layanan kesehatan berbasis aplikasi menjadi bagian dari wajah baru Indonesia. Upaya ini tak lepas dari peran pemerintah dalam memastikan infrastruktur TIK merata hingga ke pelosok negeri.

Dengan berbagai capaian ini, jelas bahwa pemerintah tidak tinggal diam menghadapi tantangan global. Justru, badai ekonomi dunia dijadikan momentum untuk mempercepat transformasi yang telah dirancang dengan matang. Visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo menempatkan inovasi dan digitalisasi sebagai pilar utama pembangunan nasional. Pemerintah terus mengakselerasi proyek-proyek strategis digital seperti pembangunan pusat data nasional, integrasi layanan publik berbasis digital, dan pengembangan kota pintar (smart city) di berbagai daerah.

Ke depan, Indonesia akan semakin bergantung pada talenta digital lokal. Oleh karena itu, investasi pada pendidikan teknologi, pelatihan kerja digital, dan peningkatan literasi digital masyarakat akan terus ditingkatkan. Berbagai program pelatihan vokasi berbasis digital telah digulirkan untuk menyiapkan angkatan kerja yang mampu bersaing di tengah disrupsi teknologi. Program-program seperti Digital Talent Scholarship, pelatihan coding untuk pelajar, dan inkubasi startup di kampus-kampus adalah contoh konkret dari upaya ini.

Pemerintah juga aktif menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan dan industri untuk membangun kurikulum berbasis kebutuhan masa depan. Keterampilan seperti pemrograman, analisis data, kecerdasan buatan, dan keamanan siber menjadi fokus pengembangan SDM. Dengan dukungan ini, Indonesia berharap bisa mencetak jutaan talenta digital yang siap berkontribusi dalam ekonomi digital global.

Dengan langkah-langkah konkret dan kebijakan yang proaktif, pemerintah Indonesia berada di jalur yang tepat untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan unggul di tengah ketidakpastian global. Inovasi dan digitalisasi bukan sekadar pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan strategis untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

*)Pengamat Isu Strategis

More From Author

Sritex Diambil Alih Investor Baru, 10.000 Pekerja Siap Bergabung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *