JAKARTA Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diinisiasi pemerintah di sekolah-sekolah mendapat dukungan penuh dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Komisi X DPR RI menilai langkah pemerintah menghadirkan CKG sangat tepat dalam memastikan kesiapan fisik siswa untuk menempuh proses pendidikan yang optimal.
Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyatakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara gratis di sekolah maupun Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kualitas pendidikan dan kesehatan anak.
“Kalau tidak terlalu mengganggu anggaran prioritas, cek kesehatan itu sangat penting agar anak-anak atau siswa ini secara fisik sudah siap dalam hal kesehatannya untuk sekolah,” kata Fikri.
Fikri juga menyoroti nilai tambah dari CKG sebagai basis data awal kondisi kesehatan siswa. Data tersebut nantinya bisa menjadi acuan untuk pengembangan program preventif seperti olahraga rutin dan penyediaan makanan bergizi seimbang di lingkungan sekolah. Ia menyebut pendekatan ini berpotensi menciptakan efisiensi anggaran kesehatan dalam jangka panjang.
Selanjutnya bukan lagi program kesehatan kuratif, tetapi fokus pada olahraga dan makanan seimbang yang menyehatkan. Dengan demikian, anggaran kesehatan bisa ditekan karena anak-anak sudah dipersiapkan secara sehat sejak dini, jelasnya.
Pemerintah telah merancang pelaksanaan CKG dimulai pada 7 Juli di Sekolah Rakyat, lalu menyusul sekolah umum dan madrasah pada awal Agustus, usai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Muti turut memberikan dukungan penuh, menegaskan bahwa hasil dari CKG akan menjadi fondasi untuk menciptakan sekolah sehat. Data ini akan mendukung program kesehatan sekolah lainnya seperti UKS dan pembinaan karakter siswa melalui program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
“Nanti hasil-hasil dari pemeriksaan kesehatan itu menjadi input untuk kita membangun sekolah sehat,” tegas Muti.
Dukungan serupa juga datang dari Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono yang menyoroti pentingnya pelaksanaan CKG di lingkungan Sekolah Rakyat yang berbasis asrama. Ia menekankan bahwa pemeriksaan dini dapat mengantisipasi penyebaran penyakit dan memastikan lingkungan asrama yang sehat bagi siswa.
Sementara itu, di daerah, pelaksanaan program mulai menunjukkan geliatnya. Di Kota Pariaman, Puskesmas Air Santok memperluas cakupan CKG dengan menyasar seluruh siswa dari tingkat PAUD hingga SMA.
Kepala Puskesmas Air Santok, Isneli Warni menyatakan bahwa tim kesehatan akan turun langsung ke sekolah-sekolah mulai Agustus 2025 untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan gigi, mata, telinga, dan kondisi umum siswa.
“Melalui sosialisasi ini, kami juga berharap pihak sekolah dapat membantu menyampaikan informasi kepada orang tua siswa agar mereka mengetahui bahwa anaknya akan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh,” ucap Isneli.
Pelaksanaan program CKG ini berada di bawah koordinasi langsung Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Pratikno menyatakan bahwa CKG bukan hanya program teknis pemeriksaan kesehatan, tetapi bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.
Ini bukan sekadar pemeriksaan kesehatan, tapi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak Indonesia, sehat secara fisik, mental, dan moral, ujar Pratikno.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, turut menekankan pentingnya dukungan media massa dalam menyosialisasikan CKG dan program turunan lainnya dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat. Sosialisasi yang masif, menurutnya, akan membentuk kesadaran publik tentang pentingnya hidup sehat dan pendidikan yang bermutu.
Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan dari legislatif hingga daerah, program Cek Kesehatan Gratis diharapkan menjadi langkah awal menuju generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Pelibatan Kemenkes, Kemendikdasmen, Kemenag, Kemensos, Kemendagri, dan Kemkomdigi menjadi kunci keberhasilan program.
(*/rls)
[edRW]